makalahku10 - Paper Layout Pabrik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tata
letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri,sehingga tidak
perlu dibuktikan lagi bahwa setiap perusahaan/pabrik pastimembutuhkan layout
dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Olehkarena itu, perencanaaan
layout yang baik merupakan suatu harga yang tidak bisa ditawar lagi bagi kelangsungan suatu
pabrik. Karena sangat pentingnya,layout yang akan digunakan harus dirancang
dengan baik, sehingga para pekerjadapat bekerja dengan efektif dan efisien.
Bisa dibayangkan bila tata letak suatu pabrik kurang mendukung? Tentu saja
proses produksi dalam pabrik akanterganggu sehingga mengakibatkan kerugian bagi
pabrik itu sendiri. Hal inimembuat peralatan produksi yang canggih dan mahal
harganya akan tidak berartiapa-apa apabila perencanaan layout dilakukan
sembarang saja.
1.2
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup yang
akan dibahas pada Paper ini yaitu terdiri dari :
·
Pengertian Layout Pabrik
·
Manfaat Layout Pabrik
·
Tujuan Layout Pabrik
·
Langkah-langkah dan
Cara Menyusun Layout Pabrik
·
Evaluasi Layout
Pabrik
1.3
Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang dapat
disusun dari rumusan masalah di atas adalah:
1. Mengetahui
pengertian layout pabrik.
2. Mengetahui
manfaatlayout dalam suatu perusahaan atau pabrik.
3. Mengetahui
tujuan dari layout pabrik.
4. Mengetahui
dan memahami langkah-langkah dan cara menyusun layout pabrik.
5. Dapat
mengevaluasi suatu layout pabrik.
1.4
Metodologi Penelitian
Metodologi
penelitian yang digunakan dalam pembuatan paper ini yaitu menggunakan metode
studi pustaka, dengan melakukan pencarian pada situs-situs pengetahuan pada
mesin pencarian (browser) dan bersumber dari beberapa buku.
1.5
Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini
penulis menjelaskan mengenai latar belakang, ruang lingkup penulisan, tujuan pada
paper, metode penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan mengenai layout pabrik.
BAB II : PEMBAHASAN
Pada bab ini
akan dijelaskan mengenai pengertian layout pabrik beserta manfaat dan tujuannya.
Disini juga akan dijelaskan langkah-langkah dan cara menyusun layout pabrik dan
bagaimana cara mengevaluasi suatu layout pabrik untuk menentukan apakah layout
tersebut pantas dipertahanakan atau harus di ganti.
Bab III :
PENUTUP
Pada bab ini
akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang diambil dari penjelasan berdasarkan
penjelasan yang telah dicantumkan serta saran untuk para mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Layout Pabrik
Layout pabrik
dalam arti sempit adalah tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Sedangkan
secara luas layout pabrik adalah cara penempatan seluruhfasilitas-fasilitas
produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif danefisien. Fasilitas
pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan,
dan peralatan pengawasan, serta tata letak dan susunanruangan.
Perencanaan layout menurut James A Moore
adalah rencana darikeseluruhan tata letak fasilitas industri yang didalamnya,
termasuk bagaimana personilnya ditempatkan, alat-alat operasi gudang,
pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan tercipta suatu
tujuan yang optimum dengankegiatan yang ada dengan menggunakan
fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan. Dengan layout yang baik dalam
perusahaan akan menimbulkan impulse
buyingbagi konsumen.Pentingnya perencanaan layout yang baik mempunyai
kaitan tehadapefisiensi. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perecanaan
aliran bahan(flow of material)yang
direncanakan dengan baik akan memberikan proses produksi yang ekonomis.
b. Pola
aliran bahan baku(material flow pattern)yang
menjadi basisterhadap suatu susunan peralatan yang efektif.
c. Alat pemindahan bahan akan mengubah pola
aliran bahan yang statismenjadi dinamis dimana dilengkapi dengan alat angkut
yang sesuai.
d. Susunan fasilitas yang efektif dari berbagai proses
yang saling berhubungan.
e. Operasi yang efisien akan meminimumkan biaya
yang menghasilkankeuntungan yang lebih besar.
2.2
Prinsip Penyusunan Layout Pabrik
Perencanaan tata ruang suatu pabrik,
tidaklah semudah seperti yang kita bayangkan. Tata ruangan pabrik yang pas akan
memberikan kenyamanan bagi pekerja, dan proses produktifitas dalam pabrik
tersebut semakin efektif. Prinsipdasar penyusunan layout suatu pabrik sebagai
berikut :
1.
Integrasi secara total terhadap faktor-faktor
produksi
Tata
letak fasilitas pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua faktor yang
mempengaruhi proses produksi menjadi satu organisasi yang besar.
2.
Jarak pemindahan bahan paling minimum
Waktu
pemindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalamindustri dapat
dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.
3.
Memperlancar aliran kerja
Diupayakan
untuk menghindari gerakan balik (back
tracking), gerakanmemotong(cross
movement) dan gerak macet(congestion),
dengankatalain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi
olehgangguan jadwal kerja.
4.
Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga
memberikan suasana kerjayang menyenangkan.
5.
Fleksibilitas
yaitu
dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, kebutuhankonsumen. Untuk
menjaga fleksibilitas, sebaiknya diadakan penyesuaiankembali(relayout), yaitu suatu perubahan kecil
dalam suatu penataanruangan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya perubahan
desainproduk yang memungkinkan berubahnya layout secara total. Yang
perludiperhatikan adalah relayout maupun layout jika ada perubahan sedikitsaja
tidak akan mengganggu proses produksi.
2.3 Manfaat
dan Tujuan Layout Pabrik
Sasaran yang jelas dan pasti
dari layout suatu pabrik akan dengansendirinya memberikan efek bagi kegiatan
yang ada didalamnya. Adapunmanfaat layout pabrik diantaranya adalah sebagai
berikut :
·
Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses
produksi berjalanlancar, yang berimpas pada output yang besar, biaya dan jam
tenagakerja serta mesin minimum.
·
Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi
keseimbangan beban danwaktu antara mesin yang satu dengan mesin lainnya, selain
itu jugadapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktutunggu.
·
Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan
jarak antara proses yang satu dengan yang berikutnya.Hemat ruang, karena tidak
terjadi penumpukan material dalam proses,dan jarak antara masing-masing mesin
berlebihan sehingga akanmenambah luas bangunan yang tidak dibutuhkan.
·
Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin
pendek atau antaraoperasi yang satu dengan yang lain.
·
Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan
elemen produksi, yaitutenaga kerja, mesin, dan peralatan.
·
Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja,
sehinggamenciptakan suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib,dan
rapi, mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian fasilitas
produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas.
·
Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan
oleh materialmenunggu, adanya gerak yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan
aliran dalam proses produksi (intersection).
2.4
Perencaan Tata Letak Fasilitas Produksi
Tata letak
pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri.Perancangan tata letak
pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagaitata cara
pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses
produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang
produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material
baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja, dan sebagainya
(Wignjosoebroto, 2003).
Perencanaan tata letak fasilitas
produksi berhubungan erat dengan proses perencanaan dan pengaturan letak mesin,
peralatan, aliran bahan, dan pekerja pada masing-masing stasiun kerja (work station). Pengaturan tata letak
fasilitas produksi harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
1.
Jenis produk, termasuk didalamnya desain
produk dan volume produksi.
2.
Urutan proses, apakah atas dasar arus ataukah
atas dasar proses.
3.
Peralatan yang digunakan, baik teknologi,
jenis, maupun kapasitas mesin.
4.
Pemeliharaan dan penggantian mesin dan
peralatan(maintenance and replacement).
5.
Keseimbangan kapasitas antar mesin dan antar
departemen(balance capaciti).
6.
Area tenaga kerja(employee area).
7.
Area pelayanan(service area).
8.
Feksibilitas (flexibility).
Jenjang
tata letak pabrik mengikuti logika tertentu berawal dari tingkatanterbawah berupa
ruang lingkup yang kecil sampai tingktan yang teratas sampairuang lingkup yang
luas. Hirarki tata letak dapat digambarkan sebagai berikut:
Sasaran layout suatu pabrik adalah
meminimumkan biaya danmeningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas
produksi dan area kerja,sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.
Fasilitas produksi disini dapat berupa mesin, alat-alat produksi, alat
pengangkutan bahan, dan alat pengawasan.Efisiensi ini dapat dicapai dengan
menekan biaya produksi dan transportasididalam pabrik.
Fasilitas produksi yang dominan di dalam
pabrik adalah mesin dan peralatan.Untuk melakukan pembelian mesin atau
peralatan, harusdipertimbangkan secara ekonomis dan disesuaikan dengan jumlah
produksi barang atau jasayang dihasilkan.Jenis mesin dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu :
1.
Mesin yang bersifat umum/serbaguna,
mesin-mesin ini dapat digunaka untuk mengerjakan berbagai macam pekerjaan.
Misalnya mesin gergaji pada perusahaan pemotong kayu.
2.
Mesin yang bersifat khusus, yaitu mesin-mesin
yang penggunaannyahanya satu macam pekerjaan saja. Misalnya mesin pembuat gula
pasir.Pada prakteknya sering kita jumpai perusahaan mengkombinasikan kedua jenis
mesin tersebut, hal ini bertujuan agar dapat dicapai efisiensi danefektifitas
penggunaan mesin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan mesin atau peralatan adalah :
1. Kapasitas
mesin
2.
Kecocokan(compatibility)
3.
Tersedianya peralatan pelengkap yang
diperlukan
4.
Keterandalan dan purna jual
5.
Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan
dan pemeliharaan6.
6.
Keamanan
7.
Penyerahan
8.
Keadaan pengembangan
9.
Pengaruh terhadap organisasi yang ada.
Faktor-faktor
tersebut menjadi bahan pertimbangan manajer operasisehingga tidak terjadi
pembelian mesin yang kelebihan atau kekurangan bebandan terlalu mahal dibanding
dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Selainfaktor pemilihan mesin, juga
harus dipertimbangkan penentuan jumlah mesinkarena terkait dengan jumlah sumber
daya manusia yang dimiliki, khususnyaoperasi mesin, pertimbangan lain
didasarkan pada aspek ternis dan ekonomis.
2.5 Jenis
Tata Letak Pabrik
Yang
dimaksud jenis tata letak adalah tata letak pada jenjang hirarki antar station yang
dicirikan tata letak antar mesin. Tata letak didalam suatu pabrik dapat dibedakan
menjadi :
1. Tata letak lokasi material tetap
Pada tata letak ini material
akan diubah menjadi produk jadi tetapditempat karena tak mungkin
dipindah-pindah. Yang bergerak adalah mesin, perlatan, bahan tambahan dan
sebagainya.Biasanya bentuk pekerjaanyaadalah proyek.Misalnya pada proyek gedung,
jalan raya, bendungan, kapallaut dan sebagainya.
Keunggulan tata letak ini
terletak pada minimasi penanganan barang jadi. Tata letak ini juga memunkinkan
manajer memanfaatkan secara efektif
perencanaan dan pengendalian yang lebih berorientasi hasil yang cocokuntuk
proyek. Tapi kekuranganya adalah tingginya ongkos menarik karyawan yang bermutu
kelokasi proyek, terbatasnya fasilitas pendukungseperti air dan listrik, dan
alat mahal terkadang tidak digunakan secara penuh.
2. Job Shop
Job shop biasanya disebut
juga tata letak proses atau fungsional. Dimana mesis-mesin sejenis dikumpulkan
dalam satu lokasi yang sama.
Contoh tata letak job shop
Tata
letak proses cenderung mengandalkan perencanaan danketerampilan manusia.
Kelebihan job shop adalah :
1.
Fleksibel dalam mengerjakan pesanan-pesanan
beraneka ragam
2.
Kepuasan kerja, karena setiap pekerja
mendapatkan tugas-tugasyang variatif dan menantang
3.
Invesatasi yang rendah pada mesin-mesin
khusus
Adapun kerugian-kerugianya antara lain :
1.
Tinggi ongkos penanganan material
2.
Tinggi ongkos teaga kerja yang trampil
ditambah dengan produktivitas yang rendah karena keunikn produk
3.
Pengendalian prduksi lebih rumit
Oleh karena aliran kerja terputus-putus,
maka setiap pesanan harus dialirkandan dijadwalkan tersendiri.Semua persiapan
bahan mesin, gambar teknikdansebagainya harus dibuat khusus perpesanan.
3.
Batch Processing
Batch
processing sama juga dengan job shop yang memproduksi pesanan tertentu dalam
jumlah yang besar. Tata letak fasilitas pabrik jugasama dengan job shop. Dengan
cara ini, perusahaan dapat mencapai skalaekonomis produksi. Karena jumlah
produk yang dibuat relative banyak (belum mencapai jumlah massal) untuk setiap
pesanan.
4.
Lintas Produksi
Lintas
produksi adalah penataan mesin-mesin berdasarkan urutan pengerjaan produk yang
dibuat, dari awal sampai akhir.Tata letak ini bisa juga disebut tata letak
produk.Karena mesin-mesin diatur berdasarkan urutan pengerjaan produk
tertentu.Biasanya pabrik menggunakan tata letak iniuntuk memproduksi produk dala
jenis yang terbatas.
Keunggulan tata letak ini :
1.
Lebih rendahnya ongkos penanganan material
2.
Pengerjaan setiap mesin terspesialisasi
sehingga bisa disederhanakandan dikerjakan oleh karyawan yang rendah
ketrampilanya dan murah.
3.
Rendahnya persediaan bahan setengah jadi
4.
Pengendalian produksi lebih sederhana, karena
variasi produk yangrendah dan airan bahan sudah terdefinisi dengan jelas
Adapun kelemahanya:
1.
Ketidakfleksibelan
2.
Pekerjaan yang membosankan bagi para pekerja
3.
Investasi mahal pada mesin-mesin khusus
4.
Kesalingtergantungan antara mesin pada suatu
lintasan yang tinggi.Bila satu mesin macet dapat menghentikan kerja mesin yang
lain
5.
Proses Kontiniu
Tata
letak proses kontinyu tergantung pada proses pembuatan bahan baku menjadi bahan
jadi. Jadi bagaimana teknologi prosesnya begitulah tataletak
mesin-mesinya.Contohnya yaitu produksi zat kimia dan produksilistrik.Fasilitas
produksinya sering dibuat secara otomatis dan dirancangsebagai satu kesatuan
yang terpadu.Tata letak pabrik lebih bersifatrancangan sistem dan sangat kecil
peluang perubahan kecuali rancangansistem keseluruhan perlu diubah.
2.6Langkah
Perencanaan Tata Letak Pabrik
Tata
letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan pengaturan
letak daripada mesin, peralatan dan orang-orang yang bekerja dimasing-masing
stasiun kerja yang ada. Tata letak yang baik dari segala fasilitas produksi
dalam suatu pabrik adalah dasar untuk membuat operasi kerja menjadilebih
efektif dan efisien.Prosedur berikut ini adalah suatu hal yang umum
dilaksanakan sebagailangkah didalam proses pengaturan tata letak pabrik, baik
yang merupakan pengaturan fasilitas produksi daripada pabrik yang baru ataupun
yang sudah ada(relayout). Secara
singkat langkah-langkah yang diperlukan dalam perencanaanlayout pabrik tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Analisa Produk
Adalah
aktivitas untuk menganalisa macam dan jumlah produk yang harusdibuat. Dalam
langkah ini analisa akan didasarkan pada pertimbangankelayakan teknis dan ekonomis.
Hasil dari analisa produk ini berupakeputusan apakah untuk suatu komponen
tertentu sebaiknya kita harusmembuat sendiri (sesuai dengan kemampuan dan
potensi yang dimiliki),ataukah cukup kalau komponen tersebut, dengan
pertimbangan ekonomisnyakita beli bebas saja di pasaran atau bisa juga
disubkontrakkan pada pabrik lain.
2.
Analisa Proses
Adalah
langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses pengerjaan produk/komponen
yang telah ditetapkan untuk dibuat.
3.
Rute Produksi (Production Routing)
Pada
analisa proses ini kita menentukan langkah-langkah yang harusdiambil dalam
suatu operasi manufaktur dari sebuah benda kerja. Langkah-langkah operasi ini
secara spesifik diatur dalam proses routing yang biasanyadibuat oleh Departemen
Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Prosesrouting ini akan menyimpulkan
langkah-langkah operasi yang diperlukanuntuk merubah bahan baku menjadi produk
jadi yang dikehendaki. Rute produksi agar jelas dipahami sebaiknya dibuat dalam
bentuk grafik atau flowdiagram.
4.
Peta Proses (Process Chart)
Dalam
menguraikan tahapan pengerjaan suatu benda dari phaseanalisa sampai kephase
akhir operasi dapat diperjelas dengan menggunakan peta proses. Peta proses
adalah alat yang sangat penting dalam pelaksanaanstudi mengenai operasi
manufaktur dalam suatu sistem produksi. Diagramaliran proses ini terlihat akan
lebih mmpunyai arti didalam usahamenganalisa tata letak pabrik, karena disini
digambarkan bukan saja dalam bentuk peta aliran proses tetapi juga layout
sebenarnya dari pabrik yangdirencanakan. Dengan mengamati arah aliran proses,
maka kita akan bisamempertimbangkan pada lokasi mana suatu kondisi pemindahan
bahan akanterlihat kritis, yaitu lokasi dimana perpotongan lintasan akan
terlihat paling banyak. Prosedur penggambaran diagram aliran dalam hal ini
dilakukandengan terlebih dahulu menggambarkan layout dan fasilitas pabrik yang
adakemudian dibuatkan sketsa aliran proses yang berlangsung dari awal sampaike
akhir proses seperti apa yang dilaksanakan dalam pembuatan peta aliran proses.
Pembuatan
diagram aliran proses terlihat akan lebih mempunyai artididalam upaya
menganalisa tata letak fasilitas produksi dan proses peimindahan bahannya.
Dengan mengamati arah aliran proses operasi makaakan bisa dilihat dan
dipertimbangkan lokasi-lokasi kerja mana yang kritisdengan memperhatikan
terutama banyak garis perpotongan yangrnenggambarkan lintasan pemindahan
material. Demikian pula akan dapatdiidentifikasikan secara jelas adanya gerakan
perpindahan material yang bolak-balik (back-tracking)yang
justru harus dihindari dalam perancangantata letak fasilitas pabrik dan
pimindahan material.
5.
Peta Proses Operasi
Peta
proses operasi (Operation Process Chart)akan
menunjukkan langkah-langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi,
waktu longgar dan bahan baku yang digunakan dalam suatu proses manufaktur yaitu
mulai daridatangnya bahan baku sampai ke proses pembungkusan(packing)dari produk jadi yang
dihasilkan. Beberapa keguanaan yang diperoleh dari peta proses operasi adalah :
-
Dapat diketahui data kebutuhan bahan baku dengan
memperhitungkanefisiensi pada setiap elemen operasi kerja
-
Dapat diketahui pola tata letak fasilitas
kerja dan aliran pemidahanmaterial
-
Dapat diketahui alternatif-aternatif
perbaikan prosedur dan cara kerjayang sedang dipakai
-
Dapat diketahui kebutuhan jenis proses atau
mesin yang diperlukandalam pelaksanaan operasi kerja dan penganggaranya.
6.
Pengembangan Alternatif Layout
Hal
ini merupakan pokok pembahasan dari permasalahan yang ada.Darimesin-mesin atau
fasilitas produksi yang telah dipilih macam dan jumlahnyamaka persoalan yang
dihadapi adalah bagaimana harus diatur tata letaknyadidalam pabrik. Didalam
pemilihan pengembangan alternatif layout, harusmempertimbangkan hal-hal sebagai
berkut :
§ Analisa
ekonomi yang didasarkan pada macam tipe layout yangdipilih
§ Perencanaan
pola aliran material yang harus bergerak pindah dari satu proses kerja ke
proses kerja lainnya
§ Pertimbangan-pertimbangan
yang berhubungan dengan luas areayang tersedia, letak kolom bangunan, struktur
organisasi dan lain-lain
§ Analisa
aliran material(material handling)dengan
memperhatikanvolume, frekuensi dan jarak perpindahan material. Menentukan
bentuk aliran material adalah langkah pertama dalam membangun layout.
Selanjutnya desainer harus menentukan tipe layout yangdigunakan.
7.
Perancangan Tata Letak Mesin Dalam Pabrik
Hasil
dari analisis terhadap alternatif layout, selanjutnya akan dipakai sebagaidasar
pengaturan fasilitas fisik dari pabrik yang terlibat dalam proses produksi baik
secara langsung maupun tidak langsung. Penetapandepartemen-departemen penunjang
(office, storage, personal facilities, parking area dan lain-lain) serta
pengaturan tata letak departemen masing-masing akan dilaksanakan pada
kebutuhan, struktur organisasi yang ada danderajat hubungannya.
2.7 Penetapan Kapasitas Produksi dan Jumlah
Mesin yang Dibutuhkan
Penetapan
kapasitas produksi yang diperlukan adalah kunci permasalahan pokok, tidak hanya
untuk merancang fasilitas produksi atau ekspansi fasilitasyang ada, akan tetapi
juga untuk mengantisipasi periode operasi yang pendek dimana ukuran pabrik
tidak bisa dirubah begitu saja. Keputusan mengenaikapasitas produksi yang dalam
hal ini juga ditentukan oleh kemampuan mesinatau fasilitas produksi yang
terpasang menjadi begitu penting demi kelancaran perencanaan dan pengendalian
produksi atau bisa juga berdasarkan jumlahmasukan (resources input)yang tersedia pada setiap periode operasi.
Suatu
langkah dasar dalam pengaturan sistem produksi yang baik adalahdengan
menentukan jumlah mesin atau peralatan produksi yang dibutuhkansecara tepat.
Untuk keperluan penentuan jumlah mesin atau tenaga kerja yangdibutuhkan maka di
sini ada beberapa informasi yang harus diketahuisebelumnya, yaitu:
o
Volume produksi yang dicapai
o
Estimasi scrap (produk yang cacat)
o
Waktu kerja standar untuk proses operasi yang
berlangsung
Selanjutnya untuk menentukan jumlah
mesin dalam hal ini bisa pula untuk menentukan jumlah operator yang diperlukan
untuk aktivitas operasi, makarumus umum berikut ini dapat dipakai yaitu:
Keterangan:
P = jumlah produk yang dibuat oleh masing-masing mesin
per periode waktukerja.
T = total waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk proses
operasi produksiyang diperoleh dari hasil time study atau perhitungan secara
teoritas.
D = jam operasi kerja mesin yang tersedia.
E = faktor efisiensi kerja mesin yang disebabkan oleh
adanya set up, break down, repair atau hal-hal lain yang menyebabkan terjadinya
idle.
N = jumlah mesin ataupun operator yang dibutuhkan untuk
operasi produksi.
2.8 Evaluasi Layout Pabrik
Pengoperasian
pabrik secara efisien dapat menekan biaya produksi danoperasi secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kualitas produk yang dihasilkan.Layout yang baik
mengakibatkan setiap aktivitas terencana dan memilikiinterelasi antara satu dengan
yang lainnya.
Suatu
evaluasi pada akhirnya akan berpangkal pada suatu layout yangmengusulkan
alternatif apakah mempertahankan layout yang sudah ada ataumelakukan perubahan
terhadap layout tersebut. Selain berguna untuk menemukan peluang-peluang perbaikan
bagi layout yang ada, suatu evaluasi juga diperlukan bagi suatu tata letak yang
diusulkan yang nantinya akandipergunakan sebagai pembanding terhadap hasil
evaluasi dan layout yang ada.
Meskipun
secara ideal suatu evaluasi mesti dilakukan dengan objektif namun hal tersebut
tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Ada hal-hal diluar jangkauan dan diluar pertimbangan yang tidak
bisa diukur secara objektif denganalat-alat ukur yang ada. Setiap keputusan
akhirnya harus dibuat dengan tidak hanya mengandalkan kepada pertimbangan
kuantitatif semata. Beberapa macamteknik mengevaluasi layout pabrik adalah
sebagai berikut:
a.
Evaluasi secara grafis
Untuk
melihat secara grafis situasi layout maka dipergunakan teknik berikutini:
1.
Flow process chart
Merupakan
pencatatan dari langkah-langkah data proses. Ini memberikan penampilan yang
paling lengkap secara grafis.
2.
Flow diagram
Merupakan
pencatatan grafis atas layout area yang sedang diamati.
3.
Pembuatan peta dari – ke
Peta
ini menunjukan hubungan dan jarak antara stasiun kerja di dalam pabrik.
b.
Pola umum aliran bahan
Pola
urnum aliran bahan pada umunya dapat dibedakan dalam dua tipe yaitu pola aliran
bahan untuk proses produksi dan pola aliran bahan yang diperlukan untuk proses
produksi.
§ Bentuk
umum dan pola aliran bahan untuk proses produksi : (Sritomo 2000)
Bentuk garis lurus
Bentuk ini digunakan bila lintasan produksi pendek,
relative singkat dan hanya mengandung sedikit komponen dan beberapa peralatan
produksi.
Bentuk zig-zag
Bentuk
ini digunakan bila lintasan produksi lebih panjang dari ruangan yang ditempati.
Untuk itu aliran bahan akan dibelokan untuk menamba panjangnya garis aliran
yang ada dan secara ekonomis hal ini akan dapat mengatasi segala keterbatasan
dan area bangunan
Bentuk
U (U-Shaped)
Bentuk
ini dapat digunakan jika diharapkan produk jadinya ditempatkan pada tempat yang
relatifsama dengan proses awal. Pemakaian mesin yang bersamaan.Jika aplikasi
garis aliran bahan relatif panjang, maka U-Shaped ini tidak efisien dan untuk
itu lebih baik digunakan pola aliran bahan tipe zig-zag.
Bentuk
melingkar
Bentuk
melingkar ini digunakan jika diharapkan barang atau produk jadi kembali ke
tempat di mana proses produksi di mulai, sehingga bahan penerimaan dan
pengiriman terletak pada tempat yang sama.
Bentuk
tak tentu
Bentuk
ini digunakan bila pemindahan bahan mekanis atau bila ruangan sangat terbatas
sehingga tidak memungkinkan pola lain.
§ Bentuk
umum dari pola aliran bahan untuk proses perakitan; (Sritomo, 2000)
Combination assembly line pattern
Disini
main assembly line akan disuplai dari sejumlah sub assembly line. Sub assembly
line ini berada pada sisi-sisi yang sama. Combination assembly line ini akan
memerlukan lintasan yang panjang.
Tree assembly line pattern
Pada
tree assembly line pattern sub assembly akan berada dua sisi dari main-assembly
line. Hal ini dirasakan cukup bermanfaat karena akan dapat diperkecil lintasan
dari main assembly line. Kalau combination assembly line pattern akan
memungkinkan untuk menempatkan main assembly line pattern ini akan baik dipakai
terutama bila main assembly line berada di bagian tengah dari bangunan pabrik.
Dendretic assembly line pattern
Pola
ini kelihatan lebih tidak teratur dibandingkan dengan combination atau tree
assembly line pattern. Di sini tiap bagian berlangsung, operasi sepanjang
lintasan produksi sampai menuju produksi yang lengkap untuk proses assembling.
Overhead
assembly line pattern
Merupakan pola aliran bahan yang bergantung
pada beberapa faktor, yaitu antara lain:
- Area
luasan yang tersedia dan ukuran dari lantai tersebut.
- Luas
area yang dibutuhkan untuk masing-masing mesin atau fasilitas produksi lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sebelum perencanaan layout pabrik
dilakukan, harus diketahui dengan pastiuntuk apa pabrik tersebut didirikan,
apakah jenis usaha yang akan dilakukan,dan bagaimana proses produksi yang
direncanakan. Hal-hal pokok tersebutharus diketahui dengan pasti, sehingga
perencanaan layout pabrik dapat berjalan dengan pasti dan lancar.
Layout pabrik disebut juga tata letak
atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik adalah cara penempatan
fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar
proses produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik yang dimaksuddapat
berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan
pengawasan, serta ruangan kerja.
Sasaran layout suatu pabrik adalah
meminimumkan biaya dan meningkatkanefisiensi dalam pengaturan segala fasilitas
produksi dan area kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.
Dalam mengevaluasi layout suatu pabrik
ada dua hal yang harus dievaluasiyaitu, evaluasi secara grafis dan evaluasi
aliran bahan.Jika keduanya sudahdirasa pas dan sudah harmonis, maka dapat
dikatakan layout dari pabrik tersebut sudah layak digunakan.
3.2
Saran
Diharapkan
mahasiswa agar lebih mencari informasi dan materi mengenai layout pabrik dari
beberapa sumber, sehingga mahasiswa lebih mudah memahami kegiatan layout dalam
suatu pabrik.
Unduh dan Baca selengkapnya [ DISINI ]
Baca juga :
0 Response to "Paper Layout Pabrik"
Post a Comment