makalahku10 - Makalah Sejarah Paham-Paham Baru dan Kebangsaan di Asia Afrika
Sejarah Paham-Paham Baru |
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT., yang mana berkat limpahan rahmat-Nya kami selaku penulis
dapat menyusun makalah yang berjudul “Paham-paham Baru dan Kesadaran Kebangsaan
di Asia Afrika” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan
sahabatnya.
Dalam penyusunan
makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga bantuan dari pihak yang telah mendukung kami
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Gunung
Kaler, Februari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan
pelaksanaan kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan bangsa-bangsa Barat
ternyata tidak hanya diterapkan di Indonesia saja, melainkan di negara-negara
Asia-Afrika lainnya. Kolonialisme dan imperialisme akhirnya menimbulkan reaksi
bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk melakukan perlawanan. Inspirasi
perlawanan tersebut muncul seiring dengan masuknya paham-paham baru dari Eropa,
seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, komunisme, serta
paham Pan-Islamisme yang muncul dari cendekiawan muslim Asia-Afrika.
Pada
makalah ini, penulis akan membahas definisi dan perkembangan paham-paham
baru yang berkembang di Eropa pada abad ke-19 serta dampaknya terhadap
kesadaran pergerakan kebangsaan di Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa sajakah perkembangan
paham-paham baru yang ada?
2.
Bagaimanakah pergerakan kebangsaan
di Asia Afrika?
3. Bagaimanakah hubungan kehidupan perkotaan dengan munculnya pergerakan
kebangsaan Indonesia?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui perkembangan
paham-paham baru.
2.
Mengetahui pergerakan kebangsaan
di Asia Afrika.
3. Mengetahui hubungan kehidupan perkotaan dengan munculnya pergerakan
kebangsaan indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Paham-paham
Baru
1. Nasionalisme
Paham
nasionalisme berkembang dari Eropa dan sejak abad ke-19 menyebar ke berbagai
negara di dunia, termasuk Indonesia.
Nasionalisme
diartikan sebagai suatu sikap politik dan sosial dari kelompok suatu bangsa
yang memiliki kesamaan kebudayaan, bahasa, dan wilayah serta persamaan
cita-cita dan tujuan. Dengan demikian, kelompok tersebut merasakan adanya
kesatuan mendalam terhadap kelompok bangsa itu.
Negara-negara
pemula penganut paham nasionalisme adalah Inggris, Jerman, dan Italia.
Tokoh-tokoh Asia yang menjadi pelopor paham Nasionalisme antara lain adalah
Soekarno dari Indonesia, Jawaharlal Nehru dari India, Dr. Sun Yat Sen dari
Cina, dan lain-lain.
2. Liberalisme
Liberalisme
merupakan paham yang mengutamakan kemerdekaan, terutama kemerdekaan individu.
Paham ini berkembang sangat pesat di kota-kota besar Eropa. Pendukungnya adalah
kaum Borjuis dan kaum terpelajar kota. Aliran liberalisme tidak memiliki ikatan
yang kuat. Peranan kaum Borjuis semakin besar setelah industri dan
perdagangannya menjadi mata pencaharian penting.
Liberalisme
adalah paham yang mengutamakan kebebasan individu dalam berbagai aspek
kehidupan. Paham liberal mula-mula berkembang dikota-kota besar di eropa. Paham
ini kemudian menyebar keberbagai Negara. Basis penduduknya adalah kaum borjuis
dan terpelajar kota.
a)
Kebebasan di bidang politik dna
pemerintahan
Para
pendukung paham liberal berpendapat bahwa masyarakat terdiri dari individu-yang
berhak menentukand an mengatur kepentingnnya sendiri. Wujud dari keinginan itu,
melahirkan system politik liberal dengan parlemen sebagai perwakilan rakyat.
Untuk memilih anggota parlemen, maka diadakan pemilihan umum. Bagi
bansa-bangsa terjajah, paham liberalism sejalan dengan cita-cita nasionalisme
yang menghendaki pemerintahan oleh bangsa sendiri (the right of self
determination).
b)
Kebebasan di bidang ekonomi dan
perdagangan
Dalam
bidang perdagangan dan perekonomian, penganut paham liberal mengingnkan
kebebvasan individu untuk mengatur keperluan sendiri. Semboyannya yang terkenal
adalah latsser faire-laisser passer. Artinya, biarkan setiap orang
mengatur dan menentukan diri-sendiri, tanpa perlu diatur. Dengan
masuknya pengaruh semboyan: bebas bersaing, bebas berdagang, dan bebas
berusaha, maka rakyat indonesia pun ingin hidup seperti cita-cita liberalisme
tersebut.
c)
Kebebasan di bidang agama
Menganut
suatu agama tertentu adalah hak asasi setiap individu. Oleh karena itu, setiap
orang berhak untuk memeluk agama menurut keyakinannya.
d)
Kebebasan di bidang pers
Dalam
bidang pers, pendukung paham liberal berpendapat bahwa wartawan bebas
menuliskan segalah hal yang diketahunya, tanpa harus dikendalikan oleh pihak
penguasa. Namun, selama masa penjajahan di indonesia, pers
dikendalikan oleh pemerintah colonial.
3. Pan-Islamisme
Pan
Islamisme adalah suatu paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat Islam
sedunia. Paham ini dalam bahasa Arabnya disebut dengan Al Jami’ah al
Islamiyah yang dicetuskan oleh seorang Afghanistan bernama Jamaluddin
al Afgani (1839–1897). Namun, ada yang berpendapat bahwa paham ini telah
ada pada diri tokoh perubahan dari Mesir bernama Al-Tahtawi (1801–1873). Jamaluddin
al Afghani menyaksikan bagaimana bangsa Barat terutama Inggris ikut campur
dalam urusan negara-negara Islam. Oleh karena itu, beliau mengajak kaum muslim
untuk kembali pada Alquran dan Hadits, juga menyerukan untuk berjuang melawan
imperialisme Barat untuk merebut kemerdekaan bangsa dan tanah air.
4. Sosialisme
Paham
sosialisme yang mucul dibeberapa negara eropa, kemudian menyebar pula kenegara-negara
asia dan afrika, termasuk indonesia. Ciri-ciri paham sosialisme ialah membantu
memenuhi kebutuhan rakyat yang menderita; menolak kemutlakan milik
perorangandan menyokong pemilikan bersama; dan mendukung alur pemikiran yang
cendrung bersifat radikal. Paham sosialisme kemudian dilarang sejak
zaman orde baru karena berhubungan dengan paham komunisme yang disebut
marxisme-leninisme.
Beberapa
tokoh penganut paham sosialisme antara lain Robert Owen, Saint Simor, Pierre
Joseph Proudhon, Charles Fourier, Karl Heinrich Marx, Dan E, Angels.
Dari
nama-nama tokoh tersebut yang paling terkenal adalah Karl Marx. Ia
dikenal sebagai bapak pergerakan sosialisme dan komunisme internasional. Marx
berasal dari jerman keturunan yahudi. Ia pernah menjadi pemimpin redaksi harian
Reinische Zeitung. Harian itu cenerung menentang pemerintah, sehingga
pada tahun 1849 ia diusir dari jerman. Marx kemudian pergi ke inggris dan
menetap di london sampai akhir hayatnya.
Buku
das capital merupakan hasil karya karl marx yang terkenal. Dalam buku itu
diuraikan bahwa sepanjang sejarah umat manusia, pertentangan akan selalu
terjadi antara dua golongan, yaitu golongan kaya dan golongan miskin atau
proletar. Menurut karl marx, sosialisme merupakan langkah penentu menuju
masyarakat sosialis. Ia juga mengatakan bahwa pertentangan antarakelas hanya
dapat diselesaikan melalui kekerasan. Semboyan mereka yang terkenal adalah
“kaum buruh seluruh dunia bersatulah”.
5. Nasionalisme
Nasionalisme
mempunyai cirri utama, yakni menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Atau dengan kata lain, kesetiaan tertinggi
individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Paham nasionalsisme
kemudian meyebar, terutama ke negara-negara asia dan afrika sebagai bangsa
terjajah.
6. Demokrasi
Demokrasi
taitu sistem pemerintahan yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk
mempengaruhi keputusan baik langsung, maupun tidak langsung. Paham ini berasal
dari paham yunani kuno. Beberapa macam praktek demokrasi di berbagai belahan
dunia:
a)
Demokrasi parlementer (perancis
belgia, dan belanda)
b)
Demokrasi dengan pemisahan
kekuasaan legilatif, eksekutif, dan yudikatif.
c)
Demokrasi mmelalui referendum dan
inisiatif rakyat.
d)
Demokrasi negara sedang berkembang
seperti di asia, dan afrika.
B.
Pergerakan Asia Afrika
Di
kawasan Asia, kesadaran nasional baru bangkit sekitar permulaan abad ke-20
untuk melepaskan cengkeraman dari kekuasaan Barat. Misalnya, gerakan nasional
India yang dipelopori oleh Mahatma Gandhi, gerakan nasional Cina yang
dipelopori oleh Sun Yat Sen, gerakan nasional Turki yang dipelopori oleh
Mustafa Kemal Pasha.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kolonialisme dan imperialisme
akhirnya menimbulkan reaksi bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk melakukan
perlawanan. Inspirasi perlawanan tersebut muncul seiring dengan masuknya
paham-paham baru dari Eropa, seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme,
demokrasi, komunisme, serta paham pan Islamisme yang muncul dari cendekiawan
muslim Asia-Afrika.
Kehidupan
dan mentalitas masyarakat kota, biasanya mencari dan menemukan identitas baru, pluralistis
(suku, agama, profesi), modern (relatif maju dan toleran). Oleh karena
itu, kota menjadi tempat yang sangat strategis dalam upaya memunculkan dan
mengembangkan pergerakan nasional Indonesia. Dari kota-kota tersebut muncullah
golongan-golongan elite baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti
golongan terpelajar, golongan profesional, dan golongan pers.
B.
Saran
Diharapkan,
dengan adanya paham-paham baru tersebut yang meliputi Nasionalisme,
Liberalisme, Sosialisme, Demokrasi, dan Pan-Islamisme bangsa Indonesia dapat
merubah menjadi bangsa yang lebih baik dari berbagai segi.
Baca dan Unduh Makalah diatas selengkapnya [ DISINI ]
Baca juga makalah lain tentang
0 Response to "Makalah Sejarah Paham-Paham Baru dan Kebangsaan di Asia Afrika"
Post a Comment