Perekayasaan Rangkaian Elektronika
A. Pengertian
SMPS
Switch-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis
Power Supply yang langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter)
tegangan Input AC untuk mendapatkan tegangan DC. Tegangan DC tersebut kemudian
di-switch ON dan OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi
sehingga menghasilkan arus AC yang dapat melewati Transformator Frekuensi
Tinggi.
Pada SMPS ini, power factor correction
diletakkan pada bagian output dari rectifier dengan menggunakan Boost
converter. Boost converter bekerja pada kondisi tidak kontinyu, karena dalam
kondisi tidak kontinyu tidak muncul arus balik (IRR) pada komponen diode dari
boost converter, sehinga diode yang lebih murah dapat digunakan. Selain itu pada
kondisi tidak kontinyu mengakibatkan rugi I2R rendah dan ripple arus yang
rendah mengakibatkan rugi inti di inductor rendah.
Boost
converter ini dihubungkan seri dengan buck conveter untuk supply beban 24 V/ 60
W. Boost converter sebagai power factor correction (PFC) di desain menghasilkan
tegangan output sebesar 50 V dan arus 3 A. Sedangkan buck converter di desain
menghasilkan tegangan keluran 24 V dengan arus 2,5 A.
B. Prinsip
– prinsip Kerja dalam SMPS
a.
Penyearah
Tegangan
keluaran dari trafo masih berupa pulsa-pulsa frekwensi tinggi dan kemudian
dirubah menjadi tegangan dc menggunakan diode penyearah dan filter elco.
b.
Konverter
Merubah tegangan
dc menjadi tegangan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan.
c.
Regulasi
Membuat agar
besarnya tegangan keluaran stabil terhadap perubahan tegangan masukan dan
perubahan beban.
d.
Isolasi
Mengisolasi
bagian sekunder dari bagian primer, dengan tujuan agar chasis bagian sekunder
kalau dipegang tidak timbul bahaya kena sengatan listrik.
e.
Proteksi
Mampu melindungi
peralatan dari tegangan keluaran yang over dan melindungi power supply dari
kerusakan jika terjadi suatu kesalahan.
C. Diagaram
blok SMPS
Dari uraian prinsip – prinsip
kerjadalam SMPS seperti diatas, kita dapat membuat diagram blok SMPS seperti
dibawah ini:
D. Penjelasan
Diagram Blok
a. Bagian Penyearah :
Disini tegangan masukan dari listrik ac 220v disearahkan menjadi tegangan dc
menggunakan diode bridge dan 3 buah elco filter besar yaitu sebuah elco
480V680UF dan 2 buah elco 250V2200UF.
b. Bagian Pencacah:
Tegangan masukan dc dicacah dengan menggunakan “power switch on-off ” sehingga
menghasilkan tegangan pulsa-pulsa dc dengan frekwensi tinggi. SMPS mesin las
Inverter umumnya bekerja pada frekwensi sekitar 50Hz hingga 60Hz. Sebagai power
switch dapat menggunakan IC K2611, IRFZ24N dan IRF9Z24N.
c. SMPS Controller driver
: sebagai pembangkit pulsa PWM (Pulse Wave
Modulation). Sebagai sinyal drive untuk pencacah digunakan IC PC 817 yang
berisi rangkaian osilator dan PWM
sebagai pembangkit pulsa-pulsa PWM. Ada rangkaian SMPS yang tidak
menggunakan SMPS controller driver, dalam hal ini transistor power switching
dibuat agar dapat bekerja dengan cara “ber-osilasi sendiri”
d. Trafo switching :
Tegangan dc yang telah dicacah mempunyai karakteristik seperti tegangan ac
sehingga dapat dilewatkan sebuah trafo atau induktor untuk dinaikkan ataupun
diturunkan tegangannya. Pada rangkaian ini menggunakan trafo E25 15:15
e. Penyearahan dan
filtering tegangan keluaran : Tegangan keluaran dari
trafo masih berupa pulsa-pulsa frekwensi tinggi dan kemudian dirubah menjadi
tegangan dc menggunakan diode penyearah dan filter elco.
f. Loop umpan balik :
untuk membuat tegangan keluaran agar stabil.
Sirkit loop umpan balik dari tegangan keluaran B+ ke bagian primer
digunakan untuk mengendalikan PWM.
g. Rangkaian komparator
atau pembanding : sebagai “error detektor”. Sebuah
sirkit komparator pada bagian sekunder dipakai untuk mendeteksi jika terjadi
perubahan tegangan keluaran B+. Komparator bekerja dengan cara membandingkan
tegangan keluaran B+ dengan sebuah tegangan “referensi” (biasanya berupa
tegangan diode zener 6.8v). Output komparator berupa arus yang kemudian diumpan
balikkan ke bagian primer melalui sebuah photo coupler. Kopling menggunakan
photocouler bertujuan untuk meng-isolagi ground bagian primer yang menyetrum
jika dipegang (HOT chasis) dengan ground bagian sekunder (COLD chasis).
E. Keuntungan
SMPS
Power supply yang melakukan konversi daya melalui komponen-komponen yang
bersifat rendah rugi-daya-nya (low loss components) seperti kapasitor,
induktor, dan transformator dan yang memakai switch-switch yang selalu dalam
kondisi on atau off.
Keuntungan
menggunakan power supply switching adalah konversi daya yang dapat dilakukan
dengan kebocoran daya yang minimal, artinya efisiensinya tinggi. Seperti contoh
di atas, efisiensinya mencapai 80%, artinya daya output adalah 80% dari daya
input. Jika inputnya 100 watt, maka outputnya 80 watt. SMPS lainnya dapat
mencapai efisiensi hingga 91%.
F.
Penggunaan SMPS
Saat
ini, SMPS sudah banyak digunakan dipiranti elektronik karena memiliki sistem
proteksi dan efisiensi yang baik.Contoh penggunaannya adalah digunakan pada VCD
Player, TV dan tape recorder bahkan pada handphone.
G. Kesimpulan
SMPS
merupakan sebuah tipe atau jenis power supply yang sudah banyak digunakan saat
ini. Power supply jenis ini memiliki efisiensi sangat besar, hingga 91%. Pada
dasarnya, power supply jenis ini emnggunakan komponen utama berupa
transformator switching dan rangkaian PWM serta terdapat rangkaian protektor.
Uninterruptible Power Supply (UPS)
A. Pengertian
UPS
UPS
adalah singkatan dari Uninterruptible Power Supply sebagai alat back up listrik
ketika PC mati atau kehilangan energi dari sumber utamanya.Didalam sebuah UPS
terdapat Rectifier yang fungsinya untuk mengecharger battery/accu UPS, besarnya
tergantung dari type atau jenis UPS itu sendiri.Didalam UPS juga terdapat
inverter yang berfungsi untuk merubah arus accu UPS menjadi arus listrik
PLN.Didalam UPS juga terdapat battery/accu berfungsi sebagai penampung sumber
tenaga sehingga pada saat Listrik PLN padam battery/accu sebagai penggantinya
dengan waktu tertentu.
B. Fungsi
UPS
Fungsi
dasar UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah menyediakan suplai listrik
sementara ke beban (PC) tanpa terputus pada saat main powernya tidak bekerja
agar seluruh proses dapat dihentikan dengan benar, seluruh data dapat disimpan
dengan aman, dan komputer dapat dimatikan dengan benar. Jadi fungsi UPS itu
bukan agar user tetap dapat bekerja.
Beberapa
fungsi UPS :
- Dapat memberikan
energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama
(PLN).
- Memberikan
kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera menghidupkan Genset
sebagai pengganti PLN.
- Memberikan
kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan back up
data dan mengamankan Operating System (OS) dengan melakukan shutdown
sesuaiprosedur ketika listrik utama (PLN) padam.
- Mengamankan
sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggusistem
komputer baik berupa kerusakan software,data maupun kerusakan hardware.
- UPS secara
otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahantegangan pada input
sehingga tegangan output yang
digunakan oleh sistem komputer berupategangan yg stabil.
- UPS dapat
melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehinggamemudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi
gangguan terhadap sistem.
- User friendly
dan mudah dalam installasi.
- User dapat
melakukan kontrol UPS melalui Jaringan LAN dengan menambahkan
beberapaaccessories yang diperlukan.
- Dapat
diintegrasikan dengan jaringan Internet.
- Notifikasi jika
terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management.
C. Prinsip
Kerja UPS
UPS bekerja diantara komputer dan colokan listrik,
dari colokan listrik yang di alirkan ke Batere yang berada pada UPS dan
kemudian di simpan untuk kesetabilan tegangan energi. listrik yang di simpan
pada batre akan di pakai ketika sumber energi utama listrik terputus.
D. Macam
– Macam UPS
1.
UPS On-line
Pada
UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Dalam keadaan
gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari
baterai ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.
Prinsip Kerja UPS On-line
• UPS
akan bekerja selalu dari inverter baik UPS bekerja dari sumber listrik utama
maupun sumber listrik utama mati (UPS bekerja dari battere).
• Pada
system online ini pada umumnya terdapat converter AC to DC sebagai pengganti
batere pada saat UPS bekerja dari sumber listrik utama. Jadi perpindahan itu
terjadi dari converter ke batere atau sebaliknya.
• Inverternya
tetap bekerja untuk mensupplay tegangan AC 220 pada output UPS. Sehingga tidak
ada transfer time pada saat perpindahan dari sumber listik utama ke batere atau
sebaliknya.
|
0 Response to "Materi Perekayasaan Rangkaian Elektronika"
Post a Comment