makalahku10 - makalah teori permintaan dan penawaran konsumen
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap hari kita melakukan pemilihan atau
menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya
yang tersedia sangat terbatas. Pokok persoalan ekonomi yang dihadapi oleh
setiap orang dan setiap keluarga adalah seperti ini: orang ingin hidup layak
sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat. Untuk itu dibutuhkan
bermacam-macam barang dan jasa seperti makanan, pakaian, rumah, obat, sepatu,
baju, pengangkutan, dan sebagainya.Untuk dapat membeli semuanya itu diperlukan
uang, sebab kita harus membayar harganya. Jadi, seorang konsumen atau suatu
keluarga di satu pihak berhadapan dengan kebutuhan-kebutuhan hidup yang harus
dipenuhi, dan yang menentukan apa dan berapa yang ingin dibeli. Di lain pihak
dihadapkan dengan harga yang harus dibayar serta terbatasnya penghasilan yang
membatasi apa dan berapa yang dapat dibeli. Menghadapi persoalan ini, seorang
konsumen harus bertindak bijaksana dalam mempergunakan uangnya.Bertindak
ekonomis diartikan mempertimbangkan hasil dan pengorbanan.
1.2 Rumusan Masalah
a) Apasaja
kandungan analitis teori permintaan konsumen?
b)
Apajenis pendekatan teori permintaan konsumen?
c) Apa
saja yang termasuk teori nilai guna?
d) Bagaimana
cara menemukan total kepuasan?
e) Apakonsep
dari surplus konsumen?
1.3 Tujuan Pembahasan
a) Untuk
mengetahuikandungan analitis teori permintaan konsumen.
b) Untuk
mengetahuijenis pendekatan teori permintaan konsumen.
f) Untuk
mengetahui apa-apa sajayang termasuk teori nilai guna
c) Untuk
mengetahui cara menemukan total kepuasan.
d)
Untuk mengetahui pengertian, tabel dan konsep
dari surplus konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kandungan Analitis Teori Permintaan Konsumen (Tingkah Laku Konsumen)
Konsumen adalah seseorang yang menggunakan
barang atau jasa. Sedangkan Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen
tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau
jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.Analisis yang menerangkan
perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakanpendapatan yang
diperolehnya, yaitu :
·
Alasan para pembeli / konsumen untuk membeli
lebih banyak barang pada hargayang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada
harga yang tinggi.
·
Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah
dan komposisi dari barangyang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Analisis seperti itu dinamakan teori tingkah laku konsumen.Sedangkan
Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang
dari mengkonsumsi barang-barang.Jika kepuasan itu makin tinggi, maka makin
tinggi pula nilai gunanya (utility-nya).
2.2 Pendekatan Teori Permintaan Konsumen
2.2.1
Pendekatan Utiliti (Nilai Guna)
Pendekatan
Nilai Guna Kardinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen
dapat dinyatakan secara kuantitatif (dapat diukur menggunakan satuan), dengan
asumsi:
·
Tingkat utiliti total yang dicapai seorang
konsumen merupakan fungsi dari kuantitas berbagai barang yang dikonsumsinya (TU
= f (barang x,y,..z)
·
Konsumen akan memaksimumkan utilitinya dengan
taat kepada kendala anggaran mereka.
·
Utiliti dapat diukur secara kardinal
·
Marjinal utiliti dari setiap unit tambahan
konsumsi akan selalu menurun.
Contoh pengukuran utiliti
sebagai berikut: Seseorang yang mempunyai berat badan 100 kg dikatakan
mempunyai berat dua kali lipat dari orang yang berberat badan 50 kg yang
maknanya sama dengan Tingkat kepuasan 100 unit berarti dua kali lebih besar
dari kepuasan 50 unit.
2.2.2
Pendekatan Teori Perilaku Konsumen
Pendekatan
Nilai Guna Ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari
mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi (tidak dapat diukur menggunakan
satuan).
2.3 Teori Nilai Guna
Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsi barang semakin tinggi, maka makin tinggi pula nilai
gunanya (utility-nya). Terbagi atas :
·
Nilai Guna Total (Total Utility/TU) : jumlah
seluruh kepuasan yang diperolehdari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
·
Nilai Guna Marginal (marginal Utility/MU) :
pertambahan/pengurangankepuasan sebagai akibat dari penambahan/pengurangan
penggunaan suatu unitbarang tertentu.
·
Saturation point (titik jenuh) : sebuah titik
dalam kurva TU yang menggambarkan kepuasan maksimum.
Hipotesis utama teori nilai guna yaitutambahan
nilaiguna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsi sesuatu barang akan
menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah
konsumsinya pada barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan
menjadi negatif yaitu apabila konsumsi atas barang tersebut ditambah satu unit
lagi maka total utiliti bahkan menjadi semakin sedikit.
Berikut adalah tabel utility:
Qx
|
TUx
|
MUx
|
0
|
0
|
|
1
|
10
|
10
|
2
|
18
|
8
|
3
|
24
|
6
|
4
|
28
|
4
|
5
|
30
|
2
|
6
|
30
|
0
|
7
|
28
|
-2
|
Catatan :
Biasanya seorang konsumen berusaha memaksimumkan guna/kepuasan
total yang diperoleh dari pembelanjaan pendapatannya.
2.4 Memaksimalkan Nilai Guna
Setiap orang akan berusaha untuk
memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya.Maksimum utiliti satu barang
terjadi ketika tingkat konsumsi dimana total utiliti mencapai nilai tertinggi
atas konsumsi satu komoditi. Sedangkan maksimum utiliti lebih dari satu barang
terjadi ketika konsumen menggunakan pendapatannya dengan cara sedemikian rupa
sehingga kepuasan dari rupiah terakhir yang dibelanjakan pada berbagai komoditi
adalah sama. Secara matematika dikatakan seimbang,apabila
Dengan kendala
(constraint): PX . QX + PY . QY +
dst ………… = M (pendapatan seorang
konsumen)
Ket:
P = harga
Q = jumlah
M = pendapatan
Berikut adalah ilustrasi untuk menemukan kepuasan maksimum:
Qx
|
TUx
|
MUx
|
1
|
16
|
11
|
2
|
14
|
10
|
3
|
12
|
9
|
4
|
10
|
8
|
5
|
8
|
7
|
6
|
6
|
6
|
7
|
4
|
5
|
8
|
2
|
4
|
Dan harga dua komoditi tersebut (X dan Y)
tersebut dimana PX = Rp 2000 dan PY = Rp 1000. Pendapatan
seorang konsumen pada periode tersebut sebesar Rp 12.000,- dan dibelanjakan
seluruhnya.
Bagaimana
konsumen tersebut membelanjakan uangnya è
keseimbangan
Jawab:
- Rp 2000 1 è dua unit barang Y
- Rp 2000 2 è dua unit barang Y
- Rp 2000 3 è satu unit barang X 3 unit X dan 6 unit Y à Max TU = 93
- Rp 2000 4 è satu unit barang X
- Rp 2000 5 è dua unit barang Y
- Rp 2000 6 è satu unit barang X
2.5 Surplus Konsumen
Surplus konsumen, yaitu kelebihan atau
perbedaan antara kepuasan total atau total utility (yang dinilai dengan uang)
yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan
pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau
mengkonsumsikan jumlah barang tersebut. Secara grafis sbb:
2.5.1 Kesediaan Membayar (willingness to pay)
Kesediaan Membayar adalah jumlah maksimum
yang mau dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang. Sedangkan surplus
konsumen (consumer surplus) adalah selisih antara kesediaan konsumen membayar
dengan nilai yang sesungguhnya ia bayarkan. Sebagai contoh, umpamakan saja anda
memiliki album rekaman pertama Elvis Presley yang sekarang sudah amat langka.Karena
anda bukan penggemar berat Elvis, maka anda berniat menjualnya. Untuk
memperoleh harga tertinggi, maka ia mengadakan lelang. Ada empat orang
penggemar Elvis, mereka adalah Dika, Manda, Cindy dan Gildie.Mereka mau membeli
namun dengan dibatasi oleh jumlah maksimum yang mau mereka bayarkan untuk
membelinya.Tabel di bawah ini memperlihatkan harga maksimum yang mau mereka
bayarkan.Batas maksimal yang mau dibayarkan oleh masing-masing pembeli itulah
yang disebut dengan Kesediaan Membayar.
Calon Pembeli
|
Kesediaan Membayar
|
Dika
|
100
|
Manda
|
80
|
Cindy
|
70
|
Gildie
|
50
|
Setelah dilakukan tawar menawar, maka album
tersebut terjual pada John yang mau membayar $100, namun kenyataannya ia hanya
membayar $80 karenapenawar yang lain tidak mau membayar lebih dari $80. John
memperolehkeuntungan ekstra sebesar $20, dan keuntungan inilah yang disebut
sebagai surplus konsumen. Sedangkan tiga penawar yang laintidak mendapat
surplus konsumen karena mereka tidak mendapatkan album dan juga tidak membayar
apa-apa.
2.5.2 Apa yang Diukur oleh Surplus Konsumen?
Tujuan mempelajari konsep surplus konsumen
ini adalah untuk membuat penilaian normatif tentang diinginkan atau tidaknya
hasil yang dibuahkan oleh mekanisme pasar.Surplus konsumen pada dasarnya
mengukur manfaat atau keuntungan yang diterima pembeli dari suatu barang,
berdasarkan penilaian konsumen itu sendiri.Kunci untuk tetap menyadari
pentingnya surplus konsumen dalah dengan menghormati preferensi (pilihan atau
kecenderungan perilaku) pembeli.Namun disebagian besar pasar kita dapat
menyimpulkan dengan aman bahwa surplus konsumen merupakan cerminan
kesejahteraan ekonomis para konsumen.Para konsumen biasanya mengasumsikan bahwa
para pembeli adalah para pembuat keputusan yang rasional sehingga preferensi
mereka harus dihormati.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita
sebagai konsumen tentu ingin memenuhi kebutuhan kita sebenarnya tidak terbatas
dengan pendapatan kita yang terbatas.Menghadapi persoalan ini, seorang konsumen
harus bertindak bijaksana dalam mempergunakan uangnya.Bertindak ekonomis
diartikan mempertimbangkan hasil dan pengorbanan.Yang dimaksud dengan HASIL
adalah terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan, yaitu karena kegunaan
barang/jasa yang dikonsumsikan.Terpenuhinya kebutuhan menimbulkan suatu rasa
kepuasan (satisfaction), serta kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia disebut kegunaan/manfaat/faedah (utility).Sedangkan yang
dimaksud dengan PENGORBANAN adalah harga yang harus dibayar atau usaha (kerja,
waktu, uang, dll.) yang perlu dicurahkan untuk memperoleh barang atau jasa yang
dibutuhkan.Demikianlah pola kebutuhan, bersama dengan besarnya penghasilan dan
tingkat harga, menentukan bagaimana para konsumen membelanjakan uangnya.
3.2 Saran
Berdasarkan
isi dari konsep tentang “Teori Permintaan Konsumen” maka kami sarankan bagi
para pengusaha, ekonom, mahasiswa, dosen, guru ataupun pemerintah serta
khalayak umum untuk mempelajari dan memahami tentang teori permintaan konsumen karena
akan banyak manfaatnya dalam membelanjakan sejumlah pendapatan yang kita miliki
dengan mencapai nilai kepuasaan yang maksimum sehingga kita akan menjadi
konsumen yang cerdas.
Unduh dan baca selengkapnya [ DISINI ]
Baca juga :
0 Response to "makalah teori permintaan dan penawaran konsumen "
Post a Comment