Makalah terlengkap dan terupdate makalahku10 - Unduh Makalah Metodologi Penelitian Analisis Inferensial
Simak selengkapnya makalah Metodologi Penelitian Analisis Inferensial
A.
Pengertian statistic Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang
digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh
dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara
keseluruhan. Jadi statistik inferensial membantu peneliti untuk mencari tahu
apakah hasil yang diperoleh dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada
populasi.
Ketika seorang peneliti menggunakan
sampel untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik (parameter) populasi,
maka peneliti harus membuat sebuah hipotesis. Ada dua hipotesis yang diajukan
peneliti yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).
Hipotesis nol ini dianggap benar sampai akhirnya bisa dibuktkan salah
berdasarkan data sampel. Di lain pihak hipotesis alternatif merupakan lawan
hipotesis nol. Hipotesis alternatif harus benar ketika hipotesis nol mampu
dibuktikan salah.
Pendekatan yang paling umum
digunakan di dalam menentukan besarnya tingkat kesalahan yang diterima adalah
tingkat tipe kesalahan I (Type I Error) yang dikenal dengan alpha (a).
Tipe kesalahan I atau a merupakan probabilitas menolak hipotesis nol (H0)
yang benar. Ketika peneliti menentukan besarnya a, maka peneliti juga
secara otomatis menentukan besarnya kesalahan jenis lain yang terkait yaitu
tipe kesalahan II, dikenal dengan beta (b). Dengan
demikian b merupakan probabilitas menerima hipotesis nol (H0) yang
salah. Berkaitan dengan b, probabilitas yang sering digunakan adalah
probabilitas 1- b yang
menunjukkan kekuatan statistik inferensi (statistical power).1-b merupakan
probabilitas menolak hipotesis nol yang salah. Hubungan antara kedua
probablitas tersebut dapat digambarkan di dalam tabel berikut ini.
Tabel 1. Kesalahan di dalam Uji Hipotesis
Keputusan
|
Kondisi
Populasi
|
|
Hipotesis
nol (H0) benar
|
Hipotesis
nol (H0 )salah
|
|
Menerima
H0
|
Keputusan
benar dengan derajat kepercayaan (1 - a)
|
b
(Kesalahan tipe II)
|
Menolak
H0
|
a
(Kesalahan tipe 1)
|
Keputusan
benar (1- b)
|
Dalam
prosedur uji statistik, keputusan menolak atau menerima hipotesis nol
tergantung dari besarnya statistik hitung dari uji statistik yang digunakan
dibandingkan dengan nilai statistik kritis pada alpha yang dipilih. Jika nilai
absolut statistik hitung lebih besar dari nilai kritisnya maka H0 ditolak
atau menerima Ha. Berarti secara statistik signifikan. Sebaliknya,
jika nilai absolut statistik hitung lebih kecil dari nilai kritisnya
maka H0 dterima atau menolak Ha, sehingga secara
statistik tidak signifikan. Menerima atau menolak H0 bisa
digunakan dengan menggunakan nilai p-value. P-value merupakan besarnya
alpha yang sebenarnya. Jika p-value lebih kecil dari alpha yang dipilih, maka
Ho ditolak. Sebaliknya, jika p-value lebih besar dari alpha maka Ho diterima.
Konsep statistik inferensial yaitu;
1. Standard
Error
Peluang setiap sampel sangat identik dengan populasinya
sangat kecil (nill) meskipun inferensi populasi didapat dari informasi sampel.
Penerapan random sampling tidak menjamin karakteristik sampel
sama persis dengan populasi. Variasi prediksi antara mean disebut sampling
error. Sampling error ini tidak bisa dihindari dan ini
bukan kesalahan peneliti. Yang menjadi persoalan adalah apakah error tersebut
semata-mata hasil sampling error atau merupakan perbedaan yang bermakna yang
akan pula ditemukan pada papulasi yang lebih besar.
Ciri standard error adalah bahwa error yang
terjadi bisaanya berdistribusi normal yang besarnya berbeda error tersebut. Faktor
utama yang mempengaruhi standard error adalah jumlah sampel. Semakin banyak
sampelnya, semakin kecil standard errornya. Ini menunjukkan bahwa sampel
penelitian semakin akurat bila banyak sampelnya.
Faktor utama yang mempengaruhi standard error adalah
jumlah sampel. Semakin banyak sampelnya, semakin kecil standard error meannya
yang berarti bahwa semakin kecil standard error-nya, semakin akurat
mean sampel untuk dijadikan estimator untuk mean populasinya.
2. Pengujian
Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah proses pengambilan keputusan
dimana peneliti mengevaluasi hasil penelitian terhadap apa yang ingin dicapai
sebelumnya. Misalnya, kita ingin menerapkan program baru dalam pelajaran
membaca. Pada rencana penelitian dikemukanan hipotesis penelitian yang
memprediksi perbedaan skor siswa yang menjalni program baru tadi dengan proglam
lama, dan hipotesis nol (0), yang memprediksikan skor kedua kelompok tidak akan
berbeda. Setelah data dihitung mean dan standar deviasinya dan hasilnya menunjukkan
skor siswa dengan program baru lebih tinggi (berbeda secara signifikan)
daripada siswa yang mengikuti program lama, maka hipotesis penelitian diterima
dan hipotesis nol ditolak. Yang berarti bahwa program baru tersebut efektif
untuk diterapkan pada program membaca. Intinya, pengujian hipotesis adalah
proses evaluasi hipotesis nol, apakah diterima tau ditolak.
3. Uji
Signifikansi
Uji signifikasi adalah cara mengetahui adanya
perbedaan antara dua skor. Signifikansi merujuk pada tingkat statistik dari
probabilitas dimana dengannya kita bisa menolak hipotesis nol. Uji signifikansi
dilakukan dengan menentukan tingkat probabilitas praseleksi yang dikenal dengan
tingkat signifikansi (α). Tingkat probailitas ini dijadikan dasar untuk menolak
atau tidak menolak hipotesis nol. Standar yang digunakan umumnya 0,05
kesempatan (5 dari 100). Adapula yang menggunakan 0.01. Semakin kecil nilai
probabilitasnya, semakin kecil pula kemungkinan temuan tersebut diperoleh
karena disebabkan oleh peluang.
0 Response to "Makalah Metodologi Penelitian Analisis Inferensial"
Post a Comment