MAKALAH MENDEKAT KE PLURALISME AGAMA

MAKALAH  MENDEKAT KE PLURALISME AGAMA



MENDEKAT KE PLURALISME AGAMA
Paham yang menganggap semua agama benar, sebenarnya sudah lama masuk ke Indonesia. Namun paham ini, sekarang telah menjelma menjadi sebuah ideologi dan gerakan yang baru di Indonesia. Pluralisme agama muncul dari Barat[1], dan ketika melihat akar dari paham ini berasal dari mana, maka akan diketahui sebenarnya paham ini memiliki umur yang hampir sama dengan umur modernisme di Barat. Hanya, seiring dengan berjalannya waktu, paham ini mulai salah diartikan. Istilah ‘pluralitas agama’ (keberagaman agama) disamakan dengan istilah ‘pluraisme agama’ (paham kesatuan agama-agama). Yang pertama, ‘pluralitas agama’ adalah kondisi dimana berbagai macam agama wujud secara bersamaan dalam satu masyarakat atau negara. Sedangkan yang kedua, ‘pluraisme agama’ adalah suatu paham yang menjadi tema penting dalam disiplin sosiologis, teologi dan filsafat agama yang berkembang di Barat dan juga sebagai agenda penting globalisasi.[2]
Ketika dilihat dalam aspek etimologi atau arti kata secara umum, istilah ‘pluralitas’ dan ‘pluralisme’, berasal dari satu kata yaitu ‘plural’ dan sama-sama memiliki arti keberagaman atau kemajemukan. Hanya yang paling penting dalam pemahaman istilah, harus melihat pada aspek terminologi, bagaimana istilah ini dapat dipahami sebagaimana pertama kali munculnya istilah ini.[3]
Dalam perkembangan paham pluralisme agama di Barat, terdapat dua aliran yang berbeda pemahaman, dalam memahami pluralisme agama. Yang pertama, paham yang dikenal dengan program teologi globalnya (global theology). Dan yang kedua, paham kesatuan transenden agama-agama (Transcendent Unity of Religions). Kedua aliran ini telah membangun gagasan dari pemahamannya, sehingga menghasilkan pemahaman yang sistemik, yang terkadang yang satu saling menyalahkan yang lainnya.
Kedua aliran di atas, masing-masing memiliki motif tersendiri atas munculnya paham yang mereka anut dan penawaran solusi berdasarkan motif pergerakan paham keduanya. Motif bagi aliran yang pertama, yang umumnya diwarnai oleh kajian sosiologis, motif terpentingnya disebabkan oleh tuntutan modernisasi dan globalisasi, yang dipahami bahwa agama sangat penting di era globalisasi ini, maka hubungan globalisasi agama menjadi tema sentral dalam sosiologi agama.[4] Dan penawaran solusi atas motif aliran yang pertama, yang mengusung program globalisasi atas dasar paham pluralisme agamanya, adalah penawaran konsep dunia yang tanpa geografis cultural, ideologis, teologis kepercayaan dan lain-lain. [5] Hal ini bisa dipahami dalam pemikiran tokoh yang terkenal dalam aliran ini, yaitu Jhon Hick, pendapatnya mengenai pluralisme agama dalam aliran ini, sebagaimana tokoh pemikir yang lain berpahamkan, bahwa identitas kultural, kepercayaan dan agama harus dilebur atau disesuaikan dengan zaman modern. Untuk kepentingan pemahaman yang lebih mendalam untuk aliran ini, akan dipaparkan sedikit tentang epistemologi dan ontologi yang dibangun Hick dalam memaparkan interpretasinya mengenai agama dan keimanan.
Paham Pluralisme Agama Jhon Hick
Pemikiran Hick dalam paham aliran ini diawali dengan pemahaman kekristenannya, yang terdiri dari tiga fase sikap kekristenan terhadap agama lain:


Unduh dan Baca selengkapnya 
DISINI ]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAKALAH MENDEKAT KE PLURALISME AGAMA"