MAKALAH BLOK 17 MUSKULOSKELETAL

makalahku10 MAKALAH BLOK 17 MUSKULOSKELETAL



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) yang juga dikenal sebagai ‘club-foot’ adalah suatu gangguan perkembangan pada ekstremitas inferior yang sering ditemui, tetapi masih jarang dipelajari. CTEV dimasukkan dalam terminologi “sindromik” bila kasus ini ditemukan bersamaan dengan gambaran klinik lain sebagai suatu bagian dari sindrom genetik. CTEV dapat timbul sendiri tanpa didampingi gambaran klinik lain, dan sering disebut sebagai CTEV “idiopatik”. CTEV sindromik sering menyertai gangguan neurologis dan neuromuskular, seperti spina bifida maupun spinal muskular atrofi. Tetapi bentuk yang paling sering ditemui adalah CTEV “idiopatik”, dimana pada bentuk yang kedua ini ekstremitas superior dalam keadaan normal.
            Club-foot ditemukan pada hieroglif Mesir dan dijelaskan oleh Hipokrates pada 400 SM. Hipokrates menyarankan peawatan dengan cara memanipulasi kaki dengan lembut untuk kemudian dipasang perban. Sampai saat ini, perawatan modern juga masih mengandalkan manipulasi dan immobilisasi. Manipulasi dan immobilisasi secara serial yang dilakukan secara hati-hati diikuti pemasangan gips adalah metode perawatan modern non  operatif. Kemungkinan mekanisme mobilisasi yang saat ini paling efektif adalah metode Ponseti, dimana penggunaan metode ini dapat mengurangi perlunya dilakukan operasi. Walaupun demikian, masih banyak kasus yang membutuhkan terapi operatif.
1.2 Rumusan masalah
  1. Bagaimana struktur tulang dan otot ?
  2. Apa saja jenis- jenis tulang rawan, tulang, otot rangka dan pembagiannya?
  3. Bagaimana perkembangan tulang rawan otot dan tulang ?
  4. Bagaimana perkembangan terjadinya lengkung kaki sesuai usia
  5. Apa Definisi & Klasifikasi CTEV ?
  6. Apa Etiologi CTEV ?
  7. Bagaimana Patofisiologi CTEV ?
  8. Bagaimana Pemeriksaan dignosis CTEV ?
  9. Bagaimana Penatalaksanaan CTEV
  10. Apa saja Komplikasi dan prognosis CTEV ?

1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan menyusun makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui definisi penyakit CTEV
2.      Untuk mengetahui epidemiologi CTEV
3.      Untuk mengetahui klasifikasi CTEV
4.      Untuk mengetahui etiologi dan faktor resiko CTEV
5.      Untuk mengetahui patofisiologi dari CTEV
6.      Untuk mengetahui manifestasi klinis dari CTEV
7.      Untuk mengetahui cara menegakkan diagnosis CTEVdengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
8.      Untuk mengetahui diagnosis banding dari CTEV
9.      Untuk mengetahui penatalaksanaan CTEV
10.  Untuk mengetahui komplikasi CTEV
11.  Untuk mengetahui prognosis CTEV


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 STRUKTUR TULANG DAN OTOT RANGKA
Tulang
Secara makroskopik:
      spongiosa (kanselosa)
      kompak (padat)
Permukaan luar tulang dilapisi
      selubung fibrosa (periosteum);
      lapis tipis jaringan ikat
            (endosteum) melapisi rongga
            sumsum & meluas ke dlm
            kanalikuli tulang kompak
Secara mikroskopis :
      Sistem havers
       Lamella
       Lacuna
      Kanalikuli

Otot

Tendon
      Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.
Fascia
      Sel otot à serat otot (endomysium) à fascicle à fasciculus (perimysium) à fascia (epimysium) à otot rangka (organ)
Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg disebut sarcolemma.
Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut sarkoplasma.
Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.
Miofibril (diameter 1-2mm)
      Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan.
      Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
      Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin,troponin & tropomiosin)
Sarkomer
 1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
       Pita gelap (pita/ bands A~anisotropic); pita terang (pita/bands I~isotropic)
       Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn: garis M; zona H; dan zona overlap
 Filamen tebal tdp pd pita I;garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung protein Connectins yg menghubungkan filamen  tipis pd sarkomer yg berdekatan

Bab III
PENUTUP

1.1                   Kesimpulan
                        Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) yang juga dikenal sebagai ‘club-foot’ adalah suatu gangguan perkembangan pada ekstremitas inferior yang sering ditemui, tetapi masih jarang dipelajari. CTEV dimasukkan dalam terminologi “sindromik” bila kasus ini ditemukan bersamaan dengan gambaran klinik lain sebagai suatu bagian dari sindrom genetik. CTEV dapat timbul sendiri tanpa didampingi gambaran klinik lain, dan sering disebut sebagai CTEV “idiopatik”. CTEV sindromik sering menyertai gangguan neurologis dan neuromuskular, seperti spina bifida maupun spinal muskular atrofi. Tetapi bentuk yang paling sering ditemui adalah CTEV “idiopatik”, dimana pada bentuk yang kedua ini ekstremitas superior dalam keadaan normal.
                        Penanganan dimulai dengan koreksi deformitas, mempertahankan koreksi sampai keseimbangan otot normal tercapai, observasi dan follow up untuk mencegah kembalinya terjadi deformitas. Pemasangan gips serial dianjurkan  segera dilakukan setelah kelahiran.

Unduh dan Baca makalah diatas selengkapnya [ DISINI ]

Baca juga makalah lain mengenai Makalah Turunan Hewani Telur dan Susu  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAKALAH BLOK 17 MUSKULOSKELETAL"