makalahku10 - Makalah blok 17 muskuloskeletal Skenario 3: fraktur dan infeksi tulang
Kata Pengantar
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem organ dalam tubuh manusia ada beberapa
macam, diantaranya adalah sistem muskuloskeletal. Sistem muskuloskeletal
merupakan penunjang bentuk tubuh, membantu proses pergerakan, serta
melindungi organ-organ tubuh yang lunak. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal
merupakan jaringan ikat. Sistem ini terdiri atas tulang, sendi, otot rangka,
tendon, ligamen, bursa, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan
struktur-struktur tersebut (Patofisiologi, 2002). Ada tiga macam tumor tulang
yaitu yang bersifat lunak, ganas dan yang memiliki lesi di tulang (berlubangnya
struktur karena jaringan akibat cedera atau penyakit). Selain itu ada yang
bersifat primer dan skunder. Pada tumor tulang sekunder misalnya, seseorang
terkena tumor payudara, kemudian menjalar ke tulang dan selanjutnya
menggerogoti tulang tersebut. Kanker tulang ini merupakan kelompok tumor tulang
yang ganas.
Dari berbagai macam jaringan yang menyusun sistem
ini, bermacam-macam pula gangguan yang dapat ditimbulkan. Salah satu gangguan
itu yaitu Benigna BoneTumor dan Maligna Bone Tumor. Tumor ini sering
terjadi pada anak-anak, karena sifatnya yang jinak tumor ini tidak berbahaya.
Tumor-tumor jaringan lunak merupakan suatu golongan heterogen kelainan-kelainan
yang berasal dari jaringan asal mesodermal. Dalam jaringan ini termasuk organ
gerak, seperti otot-otot dan tendon, kapsula, sendi dan juga semua struktur
lemak dan jaringan ikat penyangga, yang berada diantara komponen-komponen
epitelial dan di sekitar organ-organ. Sering juga kelainan yang berasal dari
struktur mesenkimal, tetapi yang terletak dalam organ tertentu, dibicarakan dan
ditangani sebagai kelainan organ-organ itu dan tidak dimasukkan dalam golongan
tumor jaringan lunak.
Tumor tulang Benigna dan Maligna memiliki
prevalensi yang jarang (kurang dari 1% dari seluruh kasus tumor), namun tumor
ini mengakibatkan dampak yang cukup fatal bagi penderitanya. Penderita
tumor tulang seringkali merasakan nyeri yang hebat bahkan pasien tidak mampu
menjalankan aktivitasnya. Selain itu penderita juga dapat berisiko mengalami
cidera akibat fraktur patologik. Peran perawat dalam penyembuhan dan perawatan
klien sangat dibutuhkan, karena umumnya pada pasien tumor tulang ini pasien
mengalami kesulitan bergerak. Bahkan efek dari tindakan medis juga cukup
mengganggu, misalnya pada kemoterapi dan pembedahan. Oleh karena itu perawat
juga harus mengetahui tumor tulang Benigna dan Maligna secara menyeluruh. Hal
ini ditujukan agar perawat mampu bertindak secara profesional dalam asuhan
keperawatan dan memberikan perawatan yang supportif pada penderita tumor
tulang.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi tumor ?
2. Apa definisi tumor jinak?
3. Bagaimana epidemiologikeganasan
pada sistem muskuloskeletal?
4. Bagaimana klasifikasi keganasan
pada sistem muskuloskeletal?
5. Apa etiologi terjadinya keganasan
pada sistem muskuloskeletal?
6. Apa saja faktor risiko terjadinya
keganasan pada sistem muskuloskeletal?
7. Bagaimana patofisiologi keganasan
muskuloskeletsl?
8. Bagaimana manifestasi klinis
keganasan pada sistem muskuloskeletal?
9. Bagaimana menentukan
diagnosis dari keganasan pada tulang dengan Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang?
10. Bagaimana penatalaksanaan medis
keganasan pada sistem muskuloskeletal?
11. Apa saja komplikasi yang dapat
terjadi dari keganasan pada sistem muskuloskeletal?
12. Bagaimana prognosis keganasan
pada sistem muskuloskeletal?
C. TUJUAN
MASALAH
1.
Untuk
mengetahui definisi keganasan tulang (tumor)
2.
Untuk mengetahui epidemiologi keganasan
tulang
3.
Untuk mengetahui klasifikasi keganasan tulang
4.
Untuk mengetahui etiologi dan faktor resiko keganasan
tulang
5.
Untuk mengetahui patofisiologi dari keganasan
tulang
6.
Untuk mengetahui manifestasi klinis dari keganasan
tulang
7.
Untuk
mengetahui cara menegakkan diagnosis keganasan tulang dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
8.
Untuk mengetahui diagnosis banding dari keganasan
tulang
9.
Untuk
mengetahui penatalaksanaan keganasan tulang
10. Untuk
mengetahui komplikasi keganasan tulang
11. Untuk
mengetahui prognosis keganasan tulang
BAB
II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik
inflamasi berasal dari bahasa latin, yang berarti bengkak. Istilah Tumor ini
digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak
normal. Pertumbuhan tumor dapat digolongkan sebagai ganas (malignant) atau
jinak (benign).
Neoplasma (tumor) adalah masa abnormal dari
jaringan, yang pertumbuhannya pesat dan tidak terkoordinasi dari pada jaringan
normal dan berlangsung lama serta berlebihan setelah perhentian stimulus yang
menimbulkan perubahan tersebut.
Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat,
sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak
jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut
pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena
bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.
Sedangkan kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang
tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis
lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan
(invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan
yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen
vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tumor tulang ini dapat
mengenai seluruh usia dan dapat mengenai
seluruh tulang, tetapi sering dijumpai pada dekade
pertama kehidupan dan pada
tulang panjang ekstremitas. Walaupun demikian
tipe-tipe tumor tertentu memiliki
kelompok umur dan letak anatomi tertentu, sehingga,
lokasi tumor penting untuk
informasi dalam menegakkan diagnosis. Osteosarkoma
terjadi dominan pada usia
di bawah 20 tahun, yang 80% dijumpai pada tulang
panjang. Pada kelompok ini,
jarang melibatkan tulang lainnya seperti tulang
kraniofasial. Pada pasien di atas
50 tahun, sekitar 50% kasus osteosarkoma terdapat
pada tulang ekstremitas, 20%
melibatkan pelvis dan tulang kraniofasial.
Penyebab pasti osteosarkoma masih belum jelas
diketahui, namun yang
merupakan faktor risiko berupa :
(1). Pertumbuhan tulang yang cepat,mempengaruhi
angka kejadian osteosarkoma, seperti dapat dilihat dengan meningkatnya kejadian
selama percepatan pertumbuhan remaja, dan lokasi yang khas adalah pada lempeng
pertumbuhan tulang panjang;
(2).Faktor lingkungan, satu-satunya yang berperan
sebagai faktor risiko lingkungan adalah paparan radiasi. Radiasi ion merupakan
3% dari penyebab langsung osteosarkoma. Pada
hewan percobaan, didapati bahwa ada beberapa virus juga dapat
menimbulkan osteosarkoma
(3).
Predisposisi genetik, adanya riwayat keluarga yang menderita osteosarkoma,
herediteri retinoblastoma dan sindroma Li-Fraumenimerupakan
predisposisi untuk osteosarkoma.
Baca dan Unduh makalah diatas selengkapnya [ DISINI ]
Baca juga makalah yang lain tentang MAKALAH BLOK 17 MUSKULOSKELETAL
0 Response to "Makalah blok 17 muskuloskeletal Skenario 3: fraktur dan infeksi tulang"
Post a Comment