Makalah tentang Khasiat Buah Manggis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari
daerah tropika yang diyakini
berasal dari Kepulauan Nusantara.
Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya juga disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika
matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna merah. Buah manggis
dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah", sebagai pasangan durian, si "raja buah". Buah ini mengandung mempunyai
aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah
yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia.
Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan asam
gelugur, rempah bumbu dapur dari tradisi
boga India dan Sumatera.
Dalam karya tulis ini akan
dikaji tentang pemanfaatan buah manggis sebagai obat herbal yang mampu
mengatasi dan mencegah beberapa penyakit tertentu . Dan juga bisa dimanfaatkan
sebagai penambah stamina dll.
Tidak
hanya daging buahnya saja, karena akan dikaji pula tentang pemanfaatan kulit
buah manggis yang dapat diolah menjadi jus dan dapat mengatasi berbagai penyakit
jika diolah dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
perumusan diatas, akan menimbulkan
beberapa masalah . Dibawah ini masalah-masalah yang akan kita bahas dalam karya
tulis .
1. Apa saja bagian-bagian dari
buah manggis?
2. Kandungan apa saja yang
terdapat dalam kulit buah manggis?
3. Bagaimana pemanfaatan kulit
buah manggis untuk kesehatan?
4. Penyakit apa saja yang
dapat disembuhkan dengan kulit buah manggis?
1.3 Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan karya tulis ini selain untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia tetapi juga untuk memberikan informasi kepada
masyarakat agar tahu tentang pemanfaatan kulit buah manggis.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Bagian –Bagian
dari Buah Manggis
Manggis
(Garcinia mangostana L)
Manggis
merupakan tumbuhan dioceus dengan tinggi tanaman mencapai 6-25 m, berdaun rapat
(rimbun), duduk daun berlawanan, tangkai daun pendek, daunnya tebal serta
lebar. Pohon tegak lurus dengan percabangan simetri membentuk kerucut. Semua
bagian tanaman mengeluarkan eksudat getah kuning apabila dilukai (Verheij 1997;
Ashari 2006; Osman dan Milan 2006). Dibawah ini bgian-bagian dari buah manggis
A. Daging Buah
Bunga manggis
bersifat unisex dioecious (berumah dua), akan tetapi hanya bunga betina yang
dijumpai, sedangkan bunga jantan tidak berkembang sempurna (rudimeter), yaitu
tumbuh kecil kemudian mengering dan tidak dapat berfungsi lagi, oleh karena itu
buah manggis dihasilkan tanpa penyerbukan (Mulyani 2000). Bunga sendiri atau berpasangan
di ujung ranting, bergagang pendek dan tebal, berdiameter 5,5 cm. Daun kelopak
2 pasang, daun mahkota 2 pasang, tebal dan berdaging, berwarna hijau – kuning
dengan pinggir kemerah-merahan. Benang sari semu dan biasanya banyak. Bakal
buah bertangkai berbentuk agak bulat dan beruang empat. Kepala putik tidak
bertangkai dan bercuping (Verveij 1997).
Buah manggis
berbentuk bulat atau elips, dengan berat bervariasi antara 75 – 150 g.
Mempunyai 4-8 segmen dan setiap segmen mengandung satu bakal biji diselimuti
oleh aril (salut biji) berwarna putih, empuk dan mengandung sari buah. Tidak
semua bakal buah dalam segmen dapat berkembang menjadi biji. Umumnya 1-3 bakal
biji yang berkembang menjadi biji yang berwarna coklat dengan panjang 2 - 2,5
cm, lebar 1,5 – 2 cm dan tebalnya antara 0,7 - 1,2 cm, berbentuk dari jaringan
nuselar dan dihasilkan secara klonal karena bersifat apomiksis (Yaacob dan
Tindall 1995).
Bagian buah yang
dapat dimakan (edible portion) pada manggis adalah sekitar 25 – 30%. Dalam 100
g daging buah terdapat air sebanyak 79.2-84.9%, karbohidrat sebanyak 14.3-19.8,
protein sebanyak 0.5-0.7%, lemak 0.10-0.8% dan serat sebanyak 0.3-5.1%. Buah
manggis mengadung vitamin C sebanyak 1.0 -66.0%. Kulit buah manggis bagian
dalam kaya akan pektin, katekin, tannin dan xanthonin (Osman dan Milan 2006;
Ashari 2006).
B . Getah Kuning
Getah kuning atau
biasa disebut gamboge merupakan eksudat resin (cairan getah) berwarna kuning
yang tumpah akibat pecahnya saluran resin (Asano et al. 1996).
Daging buah manggis
yang terkena getah kuning menempel ke kulit buah dan menimbulkan rasa yang
pahit. Selain di daging buah, getah kuning ini juga muncul di kulit buah, yang
akan mengeras seiring dengan bertambahnya umur simpan buah manggis yang telah
dipanen. Hal ini dapat menurunkan kualitas buah baik secara fisik maupun rasa,
buah akan terlihat buruk dan kurang menarik (Yaacob dan Tindall 1995).
Tipe saluran getah
kuning pada bunga, buah, tangkai buah, batang dan daun manggis adalah saluran
kanal yang bercabang yang terdiri dari dinding tebal dan tipis, mengandung
selulosa, substansi pektat dan hemiselulosa. Saluran getah kuning pada buah
dijumpai pada bagian eksokarp, mesokarp, endokarp, dan aril. Spot getah kuning
sering juga dijumpai pada kulit buah bagian luar, hal ini diduga karena
rusaknya saluran getah kuning pada eksokarp buah manggis. Getah kuning mulai
mengotori aril pada saat buah berumur 14 minggu setelah anthesis ditandai
dengan rusaknya sel-sel epitel. Pada buah yang arilnya terkena getah kuning,
tampak rusaknya sel epitel saluran getah kuning. Perubahan tekanan turgor
selama fase pertumbuhan buah terkait dengan turgor sel, sedangkan getah
kuning bukan berada
di dalam sel melainkan di dalam saluran. Getah kuning mengotori aril keluar
dari saluran getah akibat rusaknya dinding sel penyusun saluran getah. Rusaknya
dinding sel epitel diduga karena tekanan mekanik dari dalam akibat perkembangan
sel-sel aril dan biji selama fase perkembangan buah mulai dari umur 10 minggu
setelah anthesis (MSA) (Fahn 1990; Dorly 2009).
C . Kulit Buah
Perikarp atau kulit
buah manggis memiliki permukaan bagian luar yang halus dengan tebal 4-8 mm,
keras, berwarna ungu kecoklatan pada bagian luarnya dan ungu pada bagian
dalamnya pada buah tua, dan mengandung getah kuning yang pahit (Yaacob dan
Tindall 1995).
Perubahan kekerasan
tergolong perubahan fisik pada buah-buahan (Pantastico 1989). Kekerasan
merupakan salah satu indikasi kerusakan buah, semakin keras kulit buah manggis
semakin rusak dan tidak disukai oleh konsumen. Menurut Tongdee dan Sawanagul
(1989), pengerasan cangkang buah secara fisiologis terjadi setelah mengalami
proses pemasakan, yaitu setelah melalui proses klimaterik disertai dengan
dehidrasi tinggi. Lama kelamaan permukaan buah secara keseluruhan mengalami
pengerasan sehingga sangat sulit untuk dibuka.
Tekstur atau
kekerasan kulit buah bergantung pada tebalnya kulit luar, kandungan total zat
padat, atau kadar pati yang di kandung buah. Buah-buahan dengan kulit luar yang
tebal memiliki nilai kekerasan yang lebih tinggi daripada buah dengan kulit
luar yang tipis atau kulit luar menjadi satu dengan kulit tengahnya. Tekstur
kulit buah bergantung pada ketegangan, ukuran, bentuk dan keterikatan sel-sel,
adanya jaringan penunjang dan susunan tanamannya. Ketegangan disebabkan oleh
tekanan isi sel pada dinding sel, dan bergantung pada konsentrasi zat-zat
osmotic aktif dalam vakuola, permeabilitas protoplasma dan elastisitas dinding
sel (Pantastico 1989).
Pengerasan kulit
buah manggis selama penyimpanan terutama terjadi karena proses transpirasi uap
air pada jaringan kulit manggis. Selama penyimpanan terjadi penebalan dinding
sel dan ruang-ruang antar sel pada jaringan parenkim kulit luar dan tengah
rusak karena kehilangan cairan yang mengakibatkan kulit manggis menjadi keras
(Qanytah 2004.). Kekerasan kulit buah manggis berkorelasi positif dengan
kalsium pektat dan berkorelasi negatif dengan kadar pektin dan aktivitas
poligalakturonase (Auliani 2010).
Pada
buah yang masih muda, banyak mengandung senyawa protopektin yang berfungsi
sebagai penguat lamella tengah dan membran sel. Protopektin tersebut merupakan
makromolekul yang tersusun dari polimer asam galakturonat, banyak kalsium dan
magnesium. Pengaruh kekerasan oleh ion kalsium disebabkan terbentuknya ikatan menyilang
antara ion kalsium divalent dengan polimer senyawa pektin yang bermuatan
negatif yaitu pada gugus karboksil asam galakturonat. Ikatan tersebut akan
mempengaruhi daya larut senyawa pektin sehingga akan semakin kokoh dari
gangguan mekanis (Winarno dan Aman 1981).
Selengkapnya download makalah diatas pada link dibawah ini
[ DOWNLOAD ]
0 Response to "Makalah tentang Khasiat Buah Manggis"
Post a Comment