Makalah terlengkap dan terupdate makalahku10 - Unduh Makalah Agama tentang Ulumul Hadit Takhrij Hadits
Simak selengkapnya Makalah Agama tentang Ulumul Hadit Takhrij Hadits
Unduh juga Makalah Ruang Lingkup Manajemen Perkantoran
Unduh juga Makalah Psikologi dalam kesehatan
Ulumul Hadit Takhrij Hadits |
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita
memuji dan bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita
memohon perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang
selalu menghembuskan kebatilan. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh
SWT, maka tak seorang pun dapat menyesatkannya dan barangsiapa disesatkan
oleh-Nya maka tak seorang pun dapat memberi petunjuk kepadanya. Sholawat serta
salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, juga pada
orang-orang yang senantiasa mengikuti sunnah-sunnahnya.
Dengan rahmat dan pertolongan-Nya Alhamdulillah makalah yang
berjudul “Takhrij Hadits” ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Banyak sekali kekurangan penulis dalam menyusun makalah ini baik menyangkut
isi atau yang lainnya, mudah-mudahan semua itu dapat menjadi suatu pembelajaran bagi penulis agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang
akan datang.
Gorontalo, Maret 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadits merupakan sumber
hukum dalam Islam setelah Al-Qur’an, hadits di sampaikan oleh Rasulullah SAW atas petunjuk Allah SWT, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya untuk memberikan
penjelasan akan Al-Qur’an yang diturunkan padanya, Allah SWT berfirman dalam
surat An-Nahl ayat 44:
“Keterangan-keterangan (mukjizat) dan
kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada
umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka[829] dan supaya
mereka memikirkan”.
Dengan adanya perintah tersebut, Rasulullah SAW telah menjelaskan
Al-Qur’an pada umatnya secara terperinci maupun secara global, hal itu di
interpretasikan dengan perkataan, perbuatan dan taqrir atau persetujuan yang di
tetapkan olehnya, yang mana itu disebut hadits sehingga sempurnalah Al-Qur’an.
Dalam rangka untuk mengetahui apakah suatu hadits yang kita terima
merupakan hadits yang sahih, hasan ataupun daif, sehingga memudahkan kita untuk mengamati hadits
tersebut. Apakah hadits maqbul atau mardud, kegiatan takhrij hadits sangatlah penting.
Serta akan menguatkan keyakinan kita untuk mengamalkan hadits tersebut. Dalam
hal ini kita bersama-sama akan membahas tentang cara penyampaian hadits (takhrij hadits).
B.
Perumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Takhrij Hadits ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan dan apa saja kitab-kitab yang memuat
tentang Takhrij Hadits ?
3. Bagaimana metode dalam men takhrij hadits ?
4. Apa saja tujuan dan kegunaan dari Takhrij Hadits ?
C.
Tujuan Dan Kegunaan
1.
Dapat mengetahui
definisi Takhrij Hadits.
2.
Dapat mengetahui sejarah
perkembangan dan kitab-kitab dalam men takhrij hadits.
3.
Dapat mengetahui
metode-metode dalam men takhrij hadits.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Takhrij Hadits
Takhrij menurut bahasa memiliki beberapa makna. Yang paling mendekati disini
adalah berasal dari kata kharaja (خرج)
yang artinya nampak dari tempatnya atau keadaaannya, dan terpisah, dan
kelihatan. Demikian juga kata al-ikhraj (الاخرج)
yang artinya menampakkan dan memperlihatkannya. Dan kata al-makhraj (المخرج)
yang artinya tempat keluar.
Secara bahasa takhrij hadits adalah: “Mengeluarkan sesuatu dari
suatu tempat”.
Definisi takhrij hadits telah mengalami tahap-tahap perkembangan sebagi
berikut:
1. Pada tahap pertama takhrij berarti penyebutan
hadits-hadits dengan sanadnya masing-masing. Terkadang menitik beratkan pada
masalah sanadnya atau pada msalah matan.
2. Pada tahap kedua istilah takhrij berkembang
menjadi penyebutan hadits-hadits dengan sanadnya yang berbeda dengan sanad yang
adapada kitab hadits sebelumnya.
3. Pada tahap ketiga, dimana hadits-hadits telah
di koleksi dalam kitab-kitab hadits istilah takhrij bermakna perujukan
riwayat-riwayat hadits kepada kitab-kitab yang ada.
1.
Sinonim dan ikhraj, yakni
seorang rawi mengutarakan suatu hadits dengan menyebutkan sumber keluarnya
(pemberita) hadits tersebut.
2.
Mengeluarkan hadits-hadits
dari kitab-kitab, kemudian sanad-sanadnya disebutkan.
3.
Menukil hadits dari
kitab-kitab sumber (diwan hadits) dengan menyebut mudawinnya serta dijelaskan
martabat haditsnya.
Dari ketiga definisi di atas, maka Mahmud al-Thahhan mendefinisikan
tentang ta’rif takhrij adalah :
Takhrij ialah
penunjukan terhadap tempat hadits dalam sumber aslinya yang
dijelaskan sanadnya dan martabatnya sesuai dengan keperluan”.
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan, bahwa takhrij meliputi kegiatan :
a. Periwayatan (penerimaan, perawatan, pentadwinan, dan penyampaian) hadits.
b. Penukilan hadits dari kitab-kitab asal untuk dihimpun dalam suatu kitab
tertentu.
c. Mengutip hadits-hadits dari kitab-kitab fan (tafsir, tauhid, fiqh, tasawuf,
dan akhlak) dengan menerangkan sanad-sanadnya.
d. Membahas hadits-hadits sampai diketahui martabat kualitas
(maqbul-mardudnya).
Utang Ranuwijaya menyimpulkan bahwa dalam pentakhrijan hadits ada
dua hal yang mesti dilakukan:
1.
Berusaha menemukan para
penulis hadits tersebut dengan rangkaian sanad-sanadnyadan menunjukannya pada
karya-karya mereka, seperti kata-kata akhrojahu al-Baihaqi, akhrojahu at-Tabrani fi mu’jamihi atau akhrojahu Ahmad fi musnadihi.
2. Memberikan kwalitas hadits apakah hadits itu sohih atau tidak. Peniliaian
ini dilakukan andaikata diperlukan. Artinya, bahwa penilaian kwalitas suatu
hadits dalam mentakhrij hadits tidak selalu harus
dilakukan. Kegiatan ini hanya melengkapi kegiatan takhrij tersebut.
Sebab, dengan diketahhui dari mana hadits itu diperoleh sepintas dapat
dilihat sejauh mana kwalitasnya.
Baca dan Unduh Makalah diatas selengkapnya [ DISINI ]
0 Response to "Makalah Agama tentang Ulumul Hadit Takhrij Hadits"
Post a Comment