Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos
yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas.
Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku.
Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000
spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000
m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter.
1) Ciri-ciri filum Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan
sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda
terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat,
kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa.
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa
diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran
kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.
Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri
bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi
lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon).
Ketebalan kutikula sangan bervariasi, tergantung dari spesies hewannya.
Kutikula dihasilkan oleh epidermis yang terdiri atas protein dan lapisan kitin.
Pada waktu serangga mengadakan pertumbuhan, kutikula akan mengalami
pengelupasan.
Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam,
memberi bentuk pada tubuh serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot,
terutama yang berhubungan dengan alat gerak. Otot serangga merupakan otot serat
lintang yang susunannya sangat kompleks. Otot ini diperlukan untuk melakukan
gerakan yang cepat.
Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala),
toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan
udang, kepala dan dadanya bersatu membentuk sefalotoraks, tetapi ada juga
spesies yang sulit dibedakan antara kepala, toraks, dan abdomennya, seperti
pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh ada yang dilengkapi alat gerak dan ada
juga yang tidak dilengkapi alat gerak.
Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan
berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat
peraba dan pencium. Tingkat perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan
tempat hidupnya.
Sistem peredaran darah terdiri atas jantung di bagian
dorsal. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang
tidak memiliki kapiler darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh
tubuh. Hewan arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan
insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui
permukaan tubuh. Sistem ekskresi menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf
dinamakan sistem saraf tangga tali karena terdiri atas dua ganglion dorsal yang
memiliki dua saraf tepi. Setiap saraf trepi dihubungkan oleh saraf melintang
sehingga merupakan tangga tali. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, usus, dan
anus. Mulut ada yang berfungsi untuk menjilat seperti pada lalat, menusuk dan
menghisap seperti pada nyamuk, serta menggigit seperti pada semut.
Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan
jantan dan betina. Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak
mengandung kuning telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang
mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang
tidak bermetamorfosis.
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara
seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi
(pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan
dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada
individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil
fertilisasi berupa telur.
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup
bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai
kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang,
dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di
laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.
2) Klasifikasi filum Arthropoda
Selengkapnya makalah diatas dapat di download pada link dibawah ini
[ DOWNLOAD ]
0 Response to "MAKALAH FILUM ARTHROPODA"
Post a Comment